Monday, August 28, 2006

Senin 28 Agustus 2006

Hari sabtu dan minggu kemarin aku berangkat ke puncak untuk ikut acara tour kantor. Bulan Agustus ini kantorku mengadakan acara tour dalam rangka ulang tahun perusahaanku yang ke sebelas.
 
Walaupun acaranya rame bin riuh tapi kenapa ya seperti ada sesuatu yang hilang dalam hatiku. Sesuatu yang tertinggal di Jakarta sini. Apakah itu dirimu sayang? Aku memang tidak bisa serta merta melupakan dia dalam meriahnya acara ulang tahun kantor. Tetap saja aku merasa bahwa pikiranku masih tertinggal disini.
 
Sepanjang acara berlangsung pun aku tak bisa menikmatinya. Hari sabtu dan minggu itu tidak bisa aku gunakan sebagai sarana untuk merelaksasi diri dari kegiatan sehari-hari di kantor. Entahlah.... kenapa bayangannya selalu muncul? Dan hatikupun tidak bisa di ajak kompromi, pikiranku tidak bisa lepas dari sosoknya.
 
Aku mencoba untuk menghubunginya tetapi lagi-lagi tidak di angkat. Aku coba mengirimkan sms pada malam minggu. Isinya begini:
 
Tau gak, tiap hari aku slalu memperhtkn kmu. Aku tdk bisa mlepskan diri dari bayanganmu. Aku sampe ga bisa tdr ga nafsu mkn. Aku lagi di puncak skrng. lagi tour.
 
Seperti biasa, tidak ada jawaban yang aku terima. Hanya ada balasan bahwa sms telah di sampaikan. Aku memang tidak berharap terlalu banyak untuk mendapatkan balasan sms darinya. Memang bukan suatu keharusan untuk dia membalas sms dariku. Yang penting aku sudah menyampaikan isi hatiku. Isi pikiranku. Perasaanku padanya. Biar dia tahu aku selalu merindukannya.
 
Aku tidur di Villa sendirian. Sementara karyawan kantor yang lain bersenang-senang makan kambing guling sambil menyalakan api unggun. Aneh ya, kok di tempat seramai ini aku merasa kesepian. Aku coba memejamkan mata tapi tak bisa. Selain memang aku belum mengantuk aku juga tidak bisa berhenti mengingat dia. Aku coba menonton acara televisi, ada pertandingan bola kesukaanku. Aku coba berkonsentrasi melihat jalannya pertandingan tapi tetap saja tidak bisa. Aku coba menutup kepala dengan bantal siapa tahu aku bisa tidur. Akhirnya aku pun terlelap tidur bersama bayangannya yang tidak juga beranjak dari pikiranku.
 
Sialnya jam dua malam aku terbangun. Yang pertama teringat adalah dia. Kata orang apabila terjadi begitu berarti dia adalah orang yang kamu sayang. Apa betul begitu? Aku tidak bisa memejamkan mata lagi sampai jam lima pagi. Setelah sholat subuh baru aku bisa memejamkan mata kembali.
 
Bangun tidur jam tujuh pagi aku sudah ingat dia. Huh gila memang!!! Aku coba sms lagi ah. Soalnya kalau aku telepon takut tidak diangkat.
 
Hai...met pagi. Sudah sarapan? Jgn bosen ya terima sms ku. Aku kangen sama kamu. Kangen senyum mu. Kangen wajahmu. Kangen segalanya.
 
Tanda bahwa sms ku telah sampai berbunyi. Aku tidak tahu apakah dia membaca semua sms yang aku kirimkan atau tidak. Atau semua sms yang aku kirimkan tidak pernah dia baca tetapi langsung dia hapus begitu saja. Ah... pusing kalau memikirkan itu semua. Setidaknya dengan mengirimkan sms, sedikit mengurangi beban yang ada dipikiranku. Aku tidak akan ambil pusing apakah dia membaca semua sms yang aku kirimkan atau tidak. Yang penting aku sudah mencurahkan isi hatiku lewat sms itu.
 
***
 
Pagi ini aku sudah tidak tahan untuk bertemu dengan dia. Aku sudah menunggunya sejak jam tujuh pagi. Padahal untuk apa ya. Toh dia datang jam delapan pagi. Mau-maunya aku pegel-pegel nungguin dia. Tapi tak apalah demi rasa kangenku aku mau berkorban. Menderita sedikit demi rasa sayangku.
 
Seperti biasa jam delapan lewat sepuluh hyundainya sudah datang. Itu dia yang aku tunggu-tunggu. Aku melihat dari arah bangku di samping gerbang gudang. Tempatnya agak di pojok sehingga kurang kelihatan kalau dari luar. Aku menunggunya cukup lama. Tapi dia belum muncul juga. Aku sampai pegel.
 
Akhirnya dia kelihatan juga. Berjalan seperti biasa dengan indahnya. Hehehe.... dasar yang lagi kasmaran berjalan saja dibilang indah. Dia memakai baju warna pink dan bawahan memakai rok warna hitam sampai ke lutut. Aduh cantiknya. Dia hanya melihat kedepan. Tanpa menengok kiri kanan. Aku bisa memperhatikan dia dengan laluasa karena berada di sudut yang tidak kelihatan. Apakah dia melihat ke arah pintu masuk kantorku ya....... Ah ke geeran banget sih kamu. Siapa tahu dia hanya melihat biasa saja tanpa memperhatikan sesuatu. Tapi didalam hatiku aku berharap bahwa dia memang memperhatikan ke arah pintu masuk kantorku seperti yang dia lakukan minggu kamarin. Melihat apakah aku ada disitu. Padahal aku sedang memperhatikan dia. Semoga saja memang itu yang ada dipikirannya.
 
Semoga.
 
***

0 comments: