Thursday, August 31, 2006
Kamis 31 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 10:00 AM 0 comments
Wednesday, August 30, 2006
Rabu 30 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 4:33 PM 0 comments
Tuesday, August 29, 2006
Selasa 29 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 11:45 AM 0 comments
Risalah Hati
Posted by Cerita Dewasa at 9:21 AM 0 comments
Monday, August 28, 2006
Senin 28 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 11:59 AM 0 comments
Friday, August 25, 2006
Jumat 25 Agustus 2006 Siang
Posted by Cerita Dewasa at 4:34 PM 0 comments
Jumat 25 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 10:35 AM 0 comments
Thursday, August 24, 2006
Kamis 24 Agustus 2006 Siang
Posted by Cerita Dewasa at 3:58 PM 0 comments
Kamis 24 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 2:22 PM 0 comments
Wednesday, August 23, 2006
Rabu 23 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 4:13 PM 0 comments
Tuesday, August 22, 2006
Selasa 22 Agustus 2006 Sore
Ternyata dia meminta ke satpam supaya dibukakan pintu keluar yang satunya lagi karena kalau dia keluar ke pintu depan terhalang oleh truk pengiriman. Yah nggak bisa lihat dia dong. Ketika dia berjalan kembali ke arah mobilnya temanku yang lain batuk-batuk tak karuan. mungkin dia berusaha menggoda sambil melirik ke arahku. Aku hanya tersenyum saja melihat tingkahnya.
Posted by Cerita Dewasa at 5:42 PM 0 comments
Selasa 22 Agustus 2006 Siang
Posted by Cerita Dewasa at 2:39 PM 0 comments
Selasa 22 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 1:23 PM 0 comments
Template
Posted by Cerita Dewasa at 11:45 AM 0 comments
Friday, August 18, 2006
Jumat 18 Agustus 2006
Dikarenakan liburan panjang, jadi banyak barang yang harus dikirim ke konsumen jadi terpaksa aku lembur.
Aku akan mencoba menelpon HP nya hari ini sekaligus menghilangkan rasa penasarannku. Aku agak sedikit ragu dengan nomor HP nya, apakah aku tidak salah dengar waktu dia menyebutkannya tempo hari.
Sewaktu malam tujuhbelas agustus kemarin aku sudah mencoba menigirm sms ke HP nya. Sekaligus pemberitahuan mengenai nomor HP ku hehehe. Waktu itu aku mengirim sms selepas maghrib. Aku tunggu sampai lepas isya tidak ada jawaban.
Jam delapan lewat HP ku berbunyi, ada panggilan. Aku lihat penelepon nya tidak kelihatan alias di sembunyikan. Mungkinkah ini dia? Apakah dia ingin mengecek no HP ku? Aku angkat dan aku jawab.
Posted by Cerita Dewasa at 5:27 PM 0 comments
Wednesday, August 16, 2006
Rabu 16 Agustus 2006 Sore
Hari ini adalah hari terakhirku bekerja di minggu ini. Kenapa? Karena besok adalah hari kemerdekaan RI yang ke enam puluh satu tanggal 17 Agustus 2006, Besoknya kan hari jumat. Nah kantor mengambil kebijakan untuk menetapkan hari itu sebagai cuti bersama. Jadi aku liburan panjang banget karena senin nya libur juga. Jadi deh aku liburan panjang lima hari. Pulang kampung.
Tadinya hari ini akan aku jadikan sebagai deadline untuk mengetahui nomor HP Elisa. Tapi apa daya ternyata sampai sore ini aku belum berhasil. Dari mulai makan siang sampai jam habis makan siangpun aku tidak berani untuk menghubungi dia. Padahal hatiku sudah tidak tahan untuk segera mengetahui nomor HP nya.
Targetku adalah sebelum tanggal tujuhbelas agustus aku harus sudah mengetahui nomor HP nya. Tapi sampai sore ini aku belum juga mengetahui nomor HP nya. Ah apakah aku akan pasrah saja menerima nasib? Pasrah menerima kenyataan. Bagaimana kalau aku keduluan orang lain? Bagaimana kalau ada orang yang suka sama dia? Tidak........ Aku tidak boleh tinggal diam. Aku harus terus maju. Tapi bagaimana caranya ya? Sampai jam tiga sore aku belum juga menemukan cara terbaik untuk bisa mengetahuinya. Kalau menelepon ke kantornya sepertinya tidak mungkin. Karena kemarin saja waktu aku menelepon ke kantornya suasananya kurang mendukung. Dia sepertinya kurang nyaman kalau di telepon ke kantornya.
Hari ini baru saja aku dapat kabar bahwa kontener akan datang. Biasanya pengiriman barang untuk keluar kota. Hmmm.... bisa aku manfaatkan nih. Lho kok bisa?
Biasanya untuk pengecekan barang yang akan naik ke kontener dilakukan di halaman parkir. Nah moment ini bisa aku gunakan untuk mengajaknya bicara di tempat parkir. Aku sudah tersenyum duluan membayangkan yang akan terjadi. Hatiku jadi berdebar-debar menunggu saatnya tiba.
Pengecekan barang masih terus berlangsung. Satu kontener pasti lama. Minimal selesai jam enam sore. Saat-saat menuju jam lima sudah dekat. Aku semakin berdebar-debar dibuatnya. Aku lihat ke pintu lift banyak orang yang keluar masuk tapi yang aku tunggu belum datang.
Sekarang sudah limabelas menit lewat dari jam lima tapi dia belum kelihatan mucul juga. Hanya ada beberapa orang karyawan lantai dua yang keluar untuk pulang. Hatiku semakin berdebar-debar tak karuan. Untung saja aku masih bisa berkonsentrasi dalam penghitungan barang.
Dua puluh menit sudah berjalan dari jam lima. Terasa setahun penantianku. Dia belum datang juga. Selang lima menit akhirnya yang aku nantikan datang juga. Memakai atasan warna orange dan bawahan memakai span pendek warna hitam. Ah...... hatiku terasa mau copot. Kenapa aku selalu gemetar kalau melihat dia. Hatiku dagdigdug tak karuan.
Dia melangkah keluar dari pintu keluar ruangan lift. Aku lihat dia sedang berbicara dengan teman wanita nya. Wah jangan-jangan dia akan ikut ke mobilnya nih. Ah mudah-mudahan saja tidak. Dan harapankupun menjadi kenyataan. Temannya berjalan berlawanan dengan dia. Dia sekarang berjalan sendiri menjuju ke hyundainya. Temanku saling berdehem dan menyikut aku. Aku tunjukan jari tengahku ke bibir pertanda untuk diam. Tapi teman-temanku malah cengengesan.
Aku kuatkan hatiku. Aku kejar dia sebelum sampai ke mobilnya. Teman-temanku semuanya tertawa melihat tingkahku. Nekad kali ya...
Dia berjalan ke arah mobilnya. Aku memanggil namanya.
Dia pijit remote mobilnya untuk membuka pintu. Dia membuka pintu mobilnya kemudian membuka sedikit kaca mobilnya. Aku menanti dengan sabar walaupun hatiku sudah tak karuan.
Dia kemudian menutup pintu mobilnya. Sementara kaca mobilnya belum dia naikkan.
Aku kemudian menyingkir dari samping mobilnya untuk membiarkan dia lewat. Tapi tampaknya dia ingin aku yang duluan berjalan meninggalkan mobilnya. Aku kemudian berjalan kembali menuju kearah teman-temanku yang sedang menghitung barang. Mereka semua berloncatan. Hore-hore, yes yes, seperti yang menang kejuaraan sepak bola saja. Aku sendiri tersenyum walaupun hatiku masih menyisakan debaran-debaran yang tak kunjung mereda.
Aku menoleh ke samping. Hyundainya sudah mulai melaju. aku hentikan foklift yang akan menaikkan barang menunggu dia lewat. Dia lewat di antara aku dan teman-temanku. Aku lihat raut mukanya. Apakah ada perubahan ketika dia melewatiku. Dia hanya lewat saja dan menatap lurus kedepan. Aku tersenyum melihatnya. Mungkin dia agak malu atau kikuk atau apalah tapi kelihatan wajahnya agak sedikit tegang.
Tak apalah yang penting targetku sudah tercapai untuk mendapatkan nomor HP nya sebelum tanggal tujuhbelas Agustus.
Yes.... Hatiku bersorak.
Posted by Cerita Dewasa at 6:47 PM 0 comments
Rabu 16 Agustus Siang
Posted by Cerita Dewasa at 3:54 PM 0 comments
Rabu 16 Agustus 2006
Posted by Cerita Dewasa at 11:00 AM 0 comments
Monday, August 14, 2006
Senin 14 Agustus Sore
Sudah jam empat sore sekarang. Gimana nih.... telepon gak yah? Aku nya sih yang serba takut. Padahal belum tentu kejadiannya seperti yang dibayangkan. Aku takut dia gak ramah dan gak menerima telepon aku. Takut kalau dia bersikap cuek dan judes. Ahh jadi bingung nih.
Sudah jam setengah lima sekarang. Ah what the hell deh. Aku terima saja apa adanya. Kalaupun nanti dia menolak memang kenapa. Dunia belum berakhir. Masih banyak waktu dan masih banyak jalan menuju ke Roma. Apa juga hubungannya dengan Roma.
Oh iya sebelumnya ada temanku juga yang mencoba menghubungi dia dan katanya bisa di hubungi. Terus kamu ngomong apa, tanyaku. Nggak ngomong apa-apa lha wong cuma nyoba doang bisa apa nggak nya telepon ke dia.
Akhirnya dengan segenap keberanian aku telepon kantornya.
Pertama-tama yang keluar adalah bunyi dari voice recorder yang memberitahukan bahwa aku sudah tersambung dengan kantor lantai dua. Kemudian aku di suruh tekan ini dan itu. Yah begitulah pokoknya sampai aku diterima oleh seorang cewek.
Posted by Cerita Dewasa at 7:58 PM 0 comments