Tuesday, August 08, 2006

Selasa 08 Agustus 2006 Siang

Siang ini sebetulnya aku sudah ingin bertemu dengan dia. Sengaja aku pergi terlambat ke kantin atas supaya aku bisa lebih lama melihat dia. Wajahnya tidak pernah lepas dari pelupuk mataku walaupun aku sudah berusaha untuk tidak mengingatnya.

Aku makan di tempat biasa menghadap ke luar kantin. Lama aku menunggu dia sampai jatah makanku pun hampir habis.

Akhirnya yang aku nantikan datang juga. Dia yang selalu terlihat menarik di hadapanku. Setelah mengambil jatah makan siang nya dia duduk di meja samping kiriku. Dia makan sendiri. Kesempatan emas pikirku tapi banyak orang melihat.

Aku melirik ke arah dia. Dia pun melihat ke arahku tapi tidak bereaksi apa-apa hanya melihat sejurus saja ke arahku. Tadinya aku pikir aku mau tersenyum saja kepadanya. Tapi melihat gelagat tersebut aku urungkan niatku takut kalau nanti aku tersenyum dia tidak membalasku. Kan malu.

Aku sebetulnya ingin mendekati dia. Tapi terlalu banyak pertimbangan akhirnya aku urungkan niatku.

Selesai makan aku akhirnya keluar menuju mushola untuk sholat Dzuhur. Sekalian berdoa semoga saja hati ini diberi kelapangan. Cengeng ya aku ini. Masalah begini saja jadi membuat hatiku tak tenang. Membuat aku susah makan susah tidur memikirkan dia. Padahal belum tentu yang dipikirkan balik memikirkan aku. Tul gak.

Aku sampai pada kesimpulan untuk menunggu saja seiring berjalannya waktu. Padahal tadi pagi aku sudah bertekad untuk tetap mengejar dia.(Bola kali di kejar)

Biarlah semua ini berjalan apa adanya. Kalau memang aku di takdirkan untuk bertemu dengan dia dan menjadi dekat aku dengan senang hati akan menerima. Tetapi jika memang perasaan ini hanya bertepuk sebelah tangan aku akan menerimanya dengan lapang dada.

Memang kalau dipikir-pikir aku juga yang salah. Kalau aku nggak mengajak kenalan mungkin aku tidak akan terlalu mengingat dia terus. Karena aku mengajak kenalan dan dia ramah kepadaku jadi berkembang deh harapan di dalam dadaku.

Mungkin kalau aku tidak mengenal dia dan perasaan ini aku simpan rapat-rapat aku lebih bisa mengendalikan hati ini. Tidak gundah gulana seperti sekarang ini. Dan bisa jadi dan sangat mungkin perasaan ini akan berlalu begitu saja seiring berjalannya waktu.

Tapi sekarang..... setelah apa yang aku rencanakan terlaksana aku tidak bisa mengendalikan lagi perasaan ini terhadapnya.

Elisa....Elisa.... kenapa aku suka kamu?
Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang. :)

Peace man.

0 comments: