Tuesday, August 08, 2006

Selasa 8 Agustus 2006

Tadinya pagi ini aku ingin menghampiri dia di tempat parkir. Disana ada yang jualan makanan kecil jadi ada tempat untuk duduk. Tapi letaknya diluar lingkungan kantor. Tapi apa daya karena sudah mendekati jam delapan pagi pintu keluarnya di gembok satpam. Akhirnya aku kembali masuk ke kantor tanpa hasil, karena yang aku tunggu ternyata belum datang.

Dia datang sesaat setelah aku berjalan menuju ke ruang kantor padahal bila aku mau bersabar sedikit saja pasti aku dapat menemuinya.

Tadinya mau aku temui saja dia. Tapi di depan lift aku di cegat oleh mantan atasanku dulu yang sekarang bekerja di lantai dua. Dia katanya butuh dus bekas untuk pindahan rumah dan ngobrol basa-basi lah sedikit. Yah waktuku terbuang nih.

Ketika aku di depan lift tiba-tiba dia datang. Dia memakai baju atasan bahan kaos kalau tidak salah warnanya campuran putih dan biru. Masih terlihat manis seperti biasanya. Wah gagal nih rencancaku. Aku jadi nggak bisa nanya ini-itu soalnya selain ada mantan atasanku itu ada juga teman sekantorku yang mau naik ke lantai satu.

Akhirnya aku ikut naik lift sekalian karena aku ingin dekat dengan dia. Di dalam lift aku hanya diam saja dan dia pun tidak tersenyum kepadaku. Aku hanya bicara dengan mantan atasanku tersebut.

"Kirain anak buah bapak...." aku mulai bertanya sambil melirik ke arah Elisa.
"oh bukan, cuma sekantor saja" Kata mantan atasanku.
Elisa cuma tersenyum.

Sampai sudah aku di lantai satu. Aku keluar sambil pamitan kepada mantan atasanku. Tak lupa aku bilang juga ke Elisa. Dia hanya menjawab iya. Dia lupa barangkali ya sama aku. Mungkin banyak cowok yang dia kenal sehingga lupa sama namanya.

Ah....bagaimana ini? Kalau begitu hatiku suka jadi menciut. Tapi aku tekadkan hatiku untuk terus maju. Aku pikir dia orangnya ramah dan tidak judes. Masih bisa sepertinya aku ajak ngobrol untuk pedekate.

Aku harus terus mencoba dan mencoba. Siapa tahu cita-citaku terlaksana untuk lebih mengenal dia. Kalau aku hanya mengandalkan sekali-duakali bertemu atau kenalan sepertinya kurang bisa berhasil. Aku harus terus mencoba mendekati dia. What ever it takes.

Aku jadi tidak sabar menantikan jam makan siang tiba.

0 comments: