Wednesday, August 16, 2006

Rabu 16 Agustus Siang

Gila!!!!!
 
Ya memang benar-benar gila. Dan lebih gilanya lagi aku bisa gila kalau tidak bisa mendapatkannya. Setiap detik setiap menit yang ada hanya bayangan dia, dia, dan dia. Di depan komputer juga aku tidak bisa berkonsentrasi karena yang terlihat hanya bayangan dia. Gila ya......
 
Elisa...... kapan aku bisa bertemu kamu? walau hanya sebentar. Aku ingin. Ingin apa ya...? pokoknya ingin semuanya. Ingin bicara denganmu. Menatap wajahmu. Melihat matamu. Memegang tanganmu. Membelai pipimu. Mencium keningmu. Ah pokoknya segalanya deh.
 
Huh..... aku benar-benar sedang mabuk kepayang. Tapi kalau dikatakan cinta rasanya terlalu jauh ya. Aku juga belum begitu mengenal dia. Namanya yang jelas aku sudah tahu. Statusnya pun aku belum tahu. Apakah dia sudah menikah, punya pacar atau masih sendiri. Rumahnya yang jelas di Kelapa Gading. Tapi tepatnya aku belum tahu. Dia anak siapa juga aku belum tahu. Tapi kenapa hati ini sudah punya perasaan mendalam terhadap dia? Apakah ini yang dinamakan cinta dalam pandangan pertama? Ah rasanya tidak. Soalnya waktu aku pertama kali melihat dia, tidak ada perasaan apa-apa. Hanya selang beberapa hari baru aku mempunyai perasaan terhadapnya.
 
Hari ini aku melihat dia di kantin atas. Memakai atasan warna orange dan memakai span hitam. Hah dia memakai rok? Wah-wah tambah pusing aku. Makin cantik makin menarik saja dia. Ingin aku mendekatinya.
Tapi mana mungkin. Banyak orang begini. Dia duduk jauh sekali lagi. Mepet ke meja menghadap keluar kantin. Mungkin dia takut kelihatan kalau duduk di tengah. Kan dia pake rok hehehe.
 
Aku berharap bisa mendekati dia kali ini. Aku segera ke mushola dan selesai sholat aku bergegas kembali ke ruangan kantin. Tapi apa daya dia sudah tidak ada. Hikhikhik..... sedih hatiku.
 
Aku langsung turun ke lantai dasar memasuk ruangan kantorku. Waktu belum sampai di jam satu siang. Masih ada sisa limabelas menit lagi. Aku berpikir apakah aku telepon saja dia ya sekarang. Bimbang aku jadinya. Aku hubungi temanku. Aku bertanya bagaimana sebaiknya. Apakah bisa kiranya telepon di saat jam istirahat. dia bilang bisa. Justru di saat istirahat waktu yang paling tepat. Aku masih menimbang-nimbang apakah aku telepon dia sekarang atau tidak.
 
Ini yang membuat aku pusing. Telepon apa jangan ya. aku masih saja berkutat dengan pikiranku sendiri antara ya dan tidak untuk menelepon dia. Sampai akhirnya waktu menunjukkan jam satu siang. Huh gak bakalan habis kalau aku selalu berpikiran seperti ini. Bisa gila memang. Padahal kalau dipikir-pikir apa susahnya. Toh hanya tinggal angkat gagang telepon pijit nomor dan ting.... kedengaran deh suara dia. Tapi mengapa susah sekali melakukannya? Memang aku type cowok yang sedikit penakut kalau urusan cewek. Tidak seperti teman-temanku yang lain yang berani menggoda cewek dihadapan orang lain. Kalau aku tidak mungkin bisa.
 
Gila....gila....gilaaaaaaaaa...........
Aku ingin teriaaaaak..................
 
Elisaaaaaaaaa.............................
Aku ingin kamuuuuu..................

0 comments: