Thursday, August 03, 2006

Kamis 3 Agustus 2006

Pagi ini aku berangkat dari rumah sahabatku karena dia sendirian di rumah. Istrinya sedang pulang kampung jadi terpaksa deh aku yang menemani.

Seperti biasa mulai subuh tadi juga aku sudah gak memikirkan apa-apa lagi kecuali dia.
Ingin rasanya segera bertemu, melihat dia, melepaskan rindu walaupun hanya melihat sekilas.

Pagi-pagi aku sudah duduk di depan ruang satpam padahal dia datang masih lama sekitar jam delapan.

Gelisah aku menunggu sampai makan pun nggak terasa sudah habis lagi.
Aku lihat jam dinding di satpam, masih jam setengah delapan..... huh masih lama pikirku.

Iseng-iseng aku memarkirkan mobil box kepunyaan kantor sambil menunggu jam delapan tiba.
Selesai memarkirkan mobil aku lihat dia datang dengan Hyunday Accent nya.

Dia memakai atasan kemeja merah. Aku turun dari mobil. Aku kasih kunci mobil ke satpam sambil menunggu dia lewat. Akhirnya dia keluar dari mobil dan berjalan menuju ke arah lift. aku juga pura-pura berjalan ke arah lift.

Aku lihat dia....... wah cantik sekali. Memakai kemeja merah kontras sekali dengan kulitnya yang putih. Wajahnya kelihatan segar.

Dia melihatku...... aku menatap matanya sebentar kemudian masuk ke ruang kantorku.
Huh hatiku dagdigdug gak karuan, tanganku gemetar.

Kenapa ini? baru menatap matanya saja aku langsung gemetar. Apalagi kalau dekat dengannya, memegang tangannya, membelai rambutnya, mencium keningnya, pipinya, bibirnya.......hei jauh sekali angan-anganku.

Aku lihat dia masih di depan lift. Ingin rasanya aku menghampirinya. Aku lihat ada teman sekantornya, aku urungkan niatku. Tadinya aku mau sekalian ke atas ke ruang foto copy. Huh aku memang pengecut atau aku kurang keberanian untuk mendekati seorang cewek.

Tapi bagaimana aku berani mendekati dia, sedangkan memandang matanya saja dari jarak yang cukup jauh, membuat hatiku, tanganku, kakiku gemeteran.

Hari ini kamis, biasanya teman-teman kantornya jarang makan di kantin atas. Kesempatanku untuk menghampirinya kalau dia makan sendiri. Apakah kesempatan itu akan datang lagi menghampiriku?

Kalau memang kesempatan itu datang lagi, aku ingin menggunakan dengan sebaik-baiknya.

Rasanya nggak sabar menunggu waktu makan siang datang.

0 comments: