Monday, August 07, 2006

Jumat 04 Agustus Sore

Tiba lah saat nya untuk melaksanakan niatku. Waktu sudah menunjukkan jam lima sore. Hatiku berdebar-debar menantikan saat yang di nanti.

Aku pun bergegas keluar dari ruangan kantorku. Aku duduk di depan ruang satpam supaya kalau ada orang yang keluar dari lift bisa langsung aku lihat.

Lima menit berlalu dari jam lima tetapi belum ada orang kantor atas yang keluar. Hanya ada teman-teman kantorku saja yang keluar dari lift. Atau mungkin dia ikut acara makan yang di adakan di kantin lantai empat.

Kebetulan hari ini ada acara peresmian kantor baru di lantai dua. Acaranya yang aku tahu hanya makan-makan

Ataukah dia ikut acara tersebut? Ah sayang sekali kalau dia sampai ikut acara tersebut. Berarti aku harus menunggu sampai malam tiba karena acaranya sendiri baru di mulai jam enam sore.

Mudah-mudahan saja dia tidak ikut acara tersebut.

Sepuluh menit berlalu. Yang keluar dari lift hanya teman-teman kantorku saja dari lantai satu, dan sesekali ada juga teman-teman kantornya yang keluar dari lift.
Hatiku berdebar-debar tak karuan menantikan saat-saat yang dari tadi sudah aku tunggu-tunggu.

Di samping kiri dan kanan tempat ku duduk ada beberapa temanku yang ikut duduk sambil ngobrol.
"Nunggu siapa Ndi" temanku bertanya.
"Nggak nunggu siapa-siapa cuma pengen saja duduk di sini" jawabku.
Mulailah kita ngobrol-ngobrol kesana-kemari hingga pikiranku yang tak karuan bisa sedikit reda.

Limabelas menit berlalu tapi yang aku tunggu belum juga kelihatan. Huh lama sekali rasanya waktu berlalu. Ingin rasanya menyudahi saja penantianku ini. Bisa saja aku naik ke lantai satu karena memang aku ada keperluan foto copy di sana. Tapi setelah aku pikir-pikir untuk apa aku berlama-lama menunggu disini kalau nantinya tidak membuahkan hasil.

Duapuluh menit berlalu dan yang aku nantikan pun akhirnya datang. Dia berjalan keluar sendiri dari dalam lift. Wah kesempatan emasku nih, pikirku.

Teman-temanku di kiri dan kanan pun melihat dia keluar dari lift.
"Nah ini cewek yang aku mau" Temanku berbisik.
"Wah kalau sama yang ini sih asik deh". "Sudah cantik bawa mobil lagi" Temanku yang lain menimpali.

Mereka tidak tahu bahwa aku sebetulnya sedang menantikan kehadirannya. Aku tidak pernah berpikir bahwa aku suka kepadanya karena dia membawa mobil ke kantor. Aku suka memang kepada orang nya bukan kepada yang dia pakai atau bawa.

Sampai beberapa detik berlalu aku masih diam terpaku seperti patung. Come on man, ayo jalan dan lakukan yang kamu niatkan dari tadi siang. ini kesempatan emas mumpung dia sedang sendiri dan tempat parkirpun dalam keadaan sepi.

Dia mulai berjalan menuju tempat dimana hyundai nya di parkir. Satu detik, dua detik, aku masih belum beranjak dari tempat duduk ku.

"Suiiiiit....." temanku mulai berulah.
"Waduh ini sih bener-bener cewek deh" temanku yang lain bicara.

Datangi jangan, datangi jangan, datangi jangan, hatiku masih bimbang. Lakukan jangan, lakukan jangan, lakukan jangan.......... Datangi dan lakukan!!! aku nekad melakukannya, aku pikir ini kesempatanku satu-satunya untuk berkenalan dengan dia. Siapa tahu kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali.

"Ndi mau ke mana? Temanku bertanya melihat aku beranjak dari tempat duduk dan berjalan cepat mengikuti langkahnya.
"Mau ke sana!" Jawabku sambil menunjuk ke arah dia berjalan.

Aku berjalan cepat mengikuti langkahnya. Setengah berlari aku mengejarnya. Teman-temanku di belakang memperhatikan gerak-gerik ku mengejar dia sambil beranjak dari tempat duduk mereka karena penasaran dengan apa yang aku lakukan. Aku sesekali melihat ke arah teman-temanku dan mereka masih melihatku dengan senyuman dan tepukan, memberi semangat barangkali hehehe.

Setengah berlari aku mengikuti langkahnya. Setelah hampir mendekat dan hampir mensejajarkan diri dengan langkahnya dia pun menoleh. Dia juga mungkin merasa ada yang mengikuti langkahnya dari belakang.

"Bisa menggangu sebentar?" Akupun mulai berbicara.

Dia pun tersenyum dan menghentikan langkahnya.
Duh manis sekali senyumnya, senyumannya persis seperti ketika untuk pertama kali aku melihat dia.

Aku pikir dia tidak akan tersenyum ramah mengingat pembicaraan teman-temanku yang mengatakan kalau dia itu cewek yang paling susah di atur kalau menyangkut mobil yang di bawanya.

"Ya......" Jawabnya singkat.

Dia berpaling dari HP nya. Entah sedang sms atau apa aku tidak tahu. HP yang di pegannya ada dua, satu Nokia satu lagi SonyEricson kalau aku tidak salah lihat. Wah hebat juga pikirku nih cewek bisa punya HP lebih dari satu, tapi wajar sekali sepertinya. Mobil saja dia punya apalagi mungkin untuk memilik HP lebih dari satu tidak sulit baginya.

"Boleh kenalan gak?" Tanyaku
"Oh iya......" Dia berkata lagi.
"Saya Andi" Sambil mengulurkan tangan aku berkata.
"Elisa....." Jawabnya sambil menerima uluran tanganku.

Dia melihat ke arahku kemudian ke arah kartu identitas karyawan yang aku pakai.
"Kerja di mana? tanyaku.
"Di lantai dua" Jawabnya.
"Mas Andi sendiri kerja di bagian apa?" Dia balik bertanya.
"Oh saya di bagian logistik merangkap IT juga" Jawabku.
"Saya baru melihat kamu beberapa minggu belakangan ini saja, baru masuk ya..." Tanyaku lagi.
"Oh iya saya baru sebulan bekerja di sini" Jawabnya.
"Pantas sebelum nya saya tidak pernah melihat kamu" Jawaban standar keluar dari mulutku.
"Rumah di mana?" Tanyaku ingin mengetahui lebih jauh.
"Di Kelapa Gading" Jawabnya. Huh pantas saja dia berani bawa mobil ke kantor, tinggal nya saja di kawasan elit. Kalapa gading memang terkenal sebagai kawasan elit tempat orang-orang kaya tinggal.

"Oh kelapa gading...." Jawaban standar kembali keluar dari mulutku. Hatiku bener-benar tidak karuan saat ini. Campuran antara detak jantungku yang bergerak semakin cepat dengan tubuhku yang agak sedikit gemetar sehingga mempengaruhi kata-kata yang keluar dari mulutku.

Aku berpikir cepat untuk segera saja mengakhiri pembicaraanku ini karena aku pikir sudah mendapatkan apa yang aku inginkan, rencana selanjutnya akan aku susun kemudian. Lagi pula aku sudah tidak kuat menahan gejolak di hatiku. Karena selama aku berbicara dengan dia, bibirnya tidak lepas menyunggingkan senyum. Bisa beku badanku kalau terus begini.

"Hmmm..... segitu aja ya, cuma pengen kenalan aja, soalnya sering melihat kamu tapi tidak tahu nama" Aku akhirnya mengakhiri pembicaraan dengan dia. Aku juga berpikir dia mungkin mau pulang cepat dan kasihan juga dia berbicara di tengah tempat parkir dan banyak orang yang melihat.

"iya...." Dia menjawab singkat.
"Makasih ya....." Aku tidak lupa mengucapkan terima kasih.
"Oh iya sama-sama" Jawabnya.

Aku mengakhiri pembiraan dan tersenyum kepadanya.
Dia pun tersenyum dan berjalan kembali ke arah di mana dia memarkirkan hyundai nya.

Aku pun berbalik dan berjalan kembali ke arah teman-temanku yang ada di depan ruang satpam. Mereka semua mengangkat jempol dan tersenyum kepadaku.

"Hebat-hebat......" teman-temanku berbicara sambil bertepuk tangan.
Aku pun duduk kembali di depan ruang satpam sambil menenangkan suasana hatiku yang tak karuan. Campur aduk antara senang, bahagia, dagdigdug, gemetar membuat kakiku agak lemas.

Akhirnya dia keluar dari tempat parkir dengan hyundai nya. Ketika dia lewat di depan tempatku duduk aku tersenyum dan melambaikan tangan. Dia pun balas tersenyum dan melambaikan tangan. Duh bahagia sekali hatiku saat ini. Yesss..... niatku terlaksana juga akhirnya.

Jadi namanya Elisa. Entah bagaimana melafalkannya apakah Elissa, Eliza, atau mungkin kependekan dari Elizabeth aku sendiri tak tahu.

Lega rasanya setelah semua yang aku impikan dari kemarin terlaksana. Berkurang sudah gundah-gulana yang selama ini hinggap di hatiku. Sebuah nama telah terukir indah di dalam sanubariku. Elisa.........

Bisakah aku mengenalmu lebih jauh? masih banyak waktu untuk melaksanakan niatku ini. Yang jelas tidak ada kesan penolakan dari dirinya terhadapku. Mungkin ini suatu pertanda baik buatku.

Mudah-mudahan.......

0 comments: