Tuesday, September 26, 2006

Selasa 26 September 2006

Mulai hari senin kemarin aku tidak berusaha lagi untuk melihat dia setiap pagi, istirahat siang, ataupun sore sewaktu dia pulang kerja. Pagi hari aku masuk ke ruangan kerjaku dan langsung bekerja. Biasanya aku selalu menyempatkan diri melihat dia dari depan ruangan kantorku. Padahal sekarang jam masuk kantor kami sama yaitu jam delapan pagi. Waktu istirahat siangpun aku tidak berusaha melihat dia. Aku langsung sholat ke lantai empat sementara yang aku tahu dia makan diluar karena memang dia tidak puasa(wong nasrani kok, mana mungkin puasa). Padahal kalau aku mau, aku bisa melihatnya keluar dari ruangan lift sewaktu dia mau keluar makan siang. Tapi itu tidak kulakukan. Sore hari juga begitu. Aku tidak berusaha menunggu dia dulu sebelum pulang. Padahal sekarang jam pulang kami juga sama yaitu jam lima sore. Aku berusaha untuk tidak melihat dia dulu. Selain aku ingin berkonsentrasi beribadah puasa, aku juga ingin melakukan test case terhadap perasaanku apakah dengan tidak melihat dia aku masih mempunyai perasaan terhadap dia. Juga aku mengejar waktu untuk bisa berbuka puasa di tempat kost. Jangan sampai kemaghriban di jalan seperti teman-temanku yang rumahnya jauh seperti bekasi dan cibinong
 
Agak sedikit menurun memang tensi ku kepadanya. Tidak seperti minggu-minggu kemarin yang selalu meletup-letup apabila aku tidak melihat dia sehari saja. Tapi yah... memang yang namanya perasaan tidak bisa dibohongi. Waktu kembali berada dalam kesendirian  (di kamar kost) selalu terbayang-bayang dirinya walaupun sekarang sudah mulai agak bisa aku kendalikan. Akupun selalu berdoa kepada 4JJI agar aku selalu dikuatkan dalam menjalankan ibadahku sejauh ini. Aku lebih berserah diri sekarang. Aku menyerahkan semua ini kepada-Nya. Apabila memang perasaan ini akan tinggal terus di hatiku aku rela menerimanya. Biarlah kerinduan ini tetap ada walaupun tak berbalas. Biarlah rasa ini tetap hadir walaupun dia tidak mengetahuinya.
 
Ternyata merindu itu indah juga.
 
***

0 comments: