Wednesday, October 04, 2006

Rabu 04 Oktober 2006

Tak terasa sudah hampir dua minggu sejak aku memutuskan untuk tidak lagi memperhatikan dia. Tidak melihat dia pagi hari ataupun sore hari. Tapi memang yang namanya hati tidak bisa dibohongi. Sekeras apapun usahaku untuk melupakan dia tetap tidak bisa. Siang ini aku melihat dia turun dari mobil bersama teman-temannya, mungkin habis makan siang. Aku melihatnya sekilas saja sudah hapal yang turun adalah dia. Aku yang tadinya hendak ke lantai empat untuk sholah dzuhur membelokkan arah langkah ke sebelah kiri menuju toilet. Kalau aku teruskan bisa-bisa aku bareng sama dia naik lift. Aku tidak menginginkan itu terjadi. Entah kenapa sekarang aku jadi takut kalau bertemu dia. Takut kalau aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara dengannya. Padahal aku sudah berniat untuk melupakannya.
 
Ahhh... sampai kapan semua ini akan berlangsung. Sampai kapan perasaan ini akan berlalu dari hatiku. Percuma aku memanggil namanya kalau hanya dalam hati. Mana dia tau kalau aku merindukannya. Mana dia tahu bahwa setiap malam aku selala menyebut namanya. Mana dia tau kalau setiap saat aku selalu memikirkannya. Sementara aku tidak pernah memberitahukannya. Tapi siapa tau dia juga memperhatikanku. Apa iya...? Mimpi kali yeee...
 
Aku sadar semua ini adalah kehendak yang maha kuasa. Maka dari itu aku kembalikan lagi semuanya kepada-Nya. Aku selalu berdoa apabila memang dia bukan untuk aku, aku minta di jauhkan saja dariku. Tapi apabila memang dia untukku dan akan menjadi jalan kebaikan menuju rido-Nya aku mohon di dekatkan. Doa itu selalu aku panjatkan setiap habis sholat. Apalagi ini adalah bulan suci Ramadhan, dimana segala ampunan dan permohonan di kabulkan. Semoga saja doaku dikabulkan oleh-Nya Amiin.

0 comments: