Tuesday, September 12, 2006

Senin 11 September 2006

Kamu kok tidak makan hari ini? Aku hanya bisa bertanya dalam hati ketika melihat dia meninggalkan kantin lantai empat. Dia bersama seorang teman wanitanya. Oh ternyata makanannya di bungkus. Baru kali ini aku lihat dia tidak makan di lantai empat. Mungkin karena memang hari ini sepi di kantin. Biasanya memang hari senin karyawan lantai dua jarang ada yang makan di kantin. Yah.... aku jadi tidak bisa berlama-lama melihat dia. Aku hanya bisa melihatnya turun ke lantai dua bersama temannya. Eh.. ternyata dia lewat di belakang kursiku toh.... kalau tahu begitu aku halangi dia hehehe.....
 
Ada cerita menarik mengenai perjalananku untuk mengetahui rumahnya. Empat hari, coba bayangkan. Empat hari yang melelahkan. Tadinya aku berencana sehari saja untuk mengetahui rumahnya jadi molor sampai empat hari.
 
Aku memang sudah merencanakan hal ini jauh-jauh hari. Tapi berhubung aku tidak punya kendaraan rencana ini belum sempat aku realisasikan. Baru setelah ada temanku yang mau menemaniku aku bisa melaksanakan rencana ini. Temanku ini mempunya motor. Jadi lebih enak apabila melakukan pencarian. Aku berencana membuntutinya mulai dari kantor sampai kelapa gading.
 
*Hari pertama Selasa 05 September 2005
Aku sudah bersiap-siap dengan jaket, masker dan helm. Temanku sudah menunggu di atas motornya. Waktu sudah menunjukkan jam lima lewat sepuluh. Elisa sudah turun dari lantai dua. Dia masuk ke dalam mobil dan mulai keluar dari lingkungan kantor. Aku sudah naik ke atas motor temanku. Kami langsung berangkat bergegas menyusul hyundai nya. Dalam pembuntutan ku ini sengaja aku menggunakan masker dan jaket hitam supaya dia tidak curiga. Karena mungkin saja dia mengenali sosok aku. Di perempatan pertama terjadi kemacetan. mobilnya berhenti sementara aku sudah semakin dekat dengan mobilnya. Terpaksa aku membelokkan motor ke sebelah kiri. Aku bilang ke temanku untuk mengambil jalan kiri saja nanti setelah sampai di danau kita cegat dia. Akhirnya kami menyusuri jalan dalam sunter sampai di depan danau. Disitu kami menunggu mobilnya lewat. Setelah sepuluh menit berlalu kami masih menunggu. Hyundainya belum lewat juga. Mungkin dia masih terjebak macet di perempatan tadi dan mungkin juga berhenti di lampu merah perempatan kedua. Tetapi tunggu punya tunggu yang aku nantikan belum muncul juga. Sudah dua puluh menit berlalu dan hyundainya belum terlihat juga. Akhirnya aku dan temnaku mengambil kesimpulan kalau dia memang sudah lewat didepan kami, padahal seingatku tidak ada hyundai yang lewat dan tidak ada satu mobilpun yang lewat dari pengamatannku. Aku akhirnya pulang dengan tangan hampa. Hari pertama gagal total.*
 
*Hari kedua Rabu 06 September 2006
Aku sudah berada di atas motor berdua temanku. Aku dibonceng di belakang. Temanku yang bawa sementara aku hanya mengarahkan saja. Aku tidak boleh kehilangan jejak lagi kali ini. Aku sudah membuntutinya sejak keluar dari kantor tadi. Perempatan pertama sudah lewat begitupun dengan perempatan kedua sebelum menuju ke daerah danau sunter. Aku berhasil membututinya sampai di pertigaan SMR. Di jalan Yos Sudarso menuju kearah putaran di depan Mall Artha Gading mobilnya langsung masuk dari jalur kiri. Padahal sepengetahuanku di daerah itu mobil yang diperbolehkan belok hanya pada lajur satu dan dua sementara dia berada di jalur tiga. Gile juga nih cewek dia langsung putar balik dengan tenangnya dari jalur tiga. Wah aku harus cepat-cepat nih. Kalau tidak bisa kehilangan jejak seperti kemarin. Temanku memacu motornya dan beberapa saat kemudian aku sudah bisa mengejarnya. Dia sudah belok menuju ke daerah Kelapa Gading. Seperti yang telah aku perkirakan dia akan masuk ke daerah ini. Mobilnya terus melaju menuju ke arah bunderan Boulevard Kelapa gading. Disini mobilnya agak sedikit melambat karena memang putaran ini penuh dengan kendaraan yang akan memutar kesegala arah. Baik itu ke arah Mall Kelapa Gadig, Arah Pulomas maupun yang kearah Pulogadung. Aku lihat mobilnya ternyata menuju ke arah Pulomas. Oh berarti rumahnya di sekitar Boulevard Raya. Sampai disini mobilnya melaju kencang. Aku dan temanku tetap mengikuti dari belakang. Sampai akhirnya kami melalui perempatan pulomas. Lho kok mobilnya hilang? aku memutar balik kembali kearah kelapa gading. Tetap mobilnya tidak kelihatan. Aduh kehilangan jejak lagi nih. Tapi aku sudah bisa menyimpulkan bahwa rumahnya ada di sekitar boulevard raya yang menuju ke arah pulomas. Hari kedua gagal lagi*
 
*Hari ketiga Kamis 07 September 2006
Aku menunggu cukup lama di kantor. Dia belum turun juga. Aku menunggu di luar kantor. Kebetulan di sana ada warung rokok, jadi aku bisa memperhatikan mobil yang keluar masuk kantorku dengan leluasa tanpa takut kelihatan. Jam setengah enam baru aku lihat mobilnya keluar kantor. Aku tunggu sampai mobilnya lewat. Setelah lewat baru aku dan temanku bergegas mengikutinya. Aku tidak ingin kehilangan jejak kali ini. Aku harus berhasil. Aku lihat mobilnya sudah melewati lampu merah. Temanku memacu motornya sekencang mungkin, karena memang aku lihat dia sudah melarikan mobilnya seakan tahu bahwa dia sedang di ikuti. Padahal aku yakin dia tidak tahu. Memang dia nya saja yang mengendarai mobil dengan kencang. Daerah danau sunter sudah aku lewati begitupun dengan pom bensin sunter. Sampai di lampu merah yang menuju ke SMR mobilnya berhenti melaju karena terjebak kemacetan. Aku menyusuri jalan sebelah kiri yang biasanya dilewati pengendara motor. Hampir aku melewati mobilnya. Segera aku bicara kapada temanku untuk menepi. Tapi apa mau dikata, dibelakang sudah berbunyi klakson dari motor yang lain. Terpaksa aku terus melaju melewati mobilnya. Aku menyembunyikan mukaku disamping temanku. Semoga saja dia tidak memperhatikan. Aku berhenti di lampu merah. Tidak lama kemudian lampu sudah berubah hijau. Aku dan temankupun melaju. Hyundainya aku perhatikan masih ada jauh dibelakang lampu merah. Akhirnya aku putuskan untuk menunggu hyundainya lewat di depan SMR. Kami menepi dan parkir di atas trotoar. Waktu sudah menunjukkan jam enam kurang lima menit. Hari sudah mulai gelap. Aku menunggu hyudainya lewat. Satu persatu mobil yang lewat tidak lepas dari pandanganku. Namun setelah lewat setengah tujuh malam htundainya belum lewat juga. Wah jangan-jangan aku kehilangan jejak lagi nih. Gawat kalau terus-terusan begini. Sudah jam tujuh kurang seperempat aku masih menuggu di depan SMR. Kalau dia terjebak macet tidak mungkin selama ini. Berarti memang aku kehilangan jejak lagi hari ini. Akhirnya aku dan temanku memutuskan untuk pulang dan besok aku berencana melakukan pelacakan lagi.
 
*Hari keempat Jumat 08 September 2006
Hari ini aku tidak boleh gagal lagi. Aku harus berhasil mengetahui rumahnya. Hari jumat aku pulang jam lima sore. Jadi jarak antara keluar kantorku dengan dia tidak terlalu lama. Aku menunggu di dalam kantorku. Hari sudah mulai gelap tapi yang aku tunggu belum juga kelihatan keluar dari dalam lift. Aku sengaja menghadap ke arah ruangan lift sehingga orang yang keluar masuk bisa aku perhatikan. Sampai jam setengah enam lewat belum juga ada tanda-tanda kalau dia sudah turun. Jam enam kurang sepuluh menit aku baru melihatnya keluar dari dalam lift. Dia bersama teman wanitanya seperti biasa. Aku sudah bersiap-siap dengan temanku. Motor sudah dihidupkan. Hyundainya sudah meluncur keluar kantor. Aku segera mengikutinya dibelakang. Kali ini harus berhasil. Jangan sampai kehilangan jejak lagi. Aku sudah berada dibelakang mobilnya sejak lewat dari lampu merah tadi. Aku sengaja tidak menjaga jarak terlalu jauh karena takut kehilangan jejak seperti kemarin. Sampai keluar Yos Sudarso aku masih bisa melihat hyundainya. Aku terus mengikutinya. Seperti biasa dia masuk dari jalur tiga untuk memutar balik di depan MAG. Aku sudah bisa memastikan dia akan cepat memutar balik dan ternyata dugaanku tidak meleset. Walaupun dalam keadaan macet dia masih bisa masuk dari jalur tiga. Tapi sekarang aku sudah bisa mengikutinya karena sudah tahu arahnya ke bunderan boulevard kelapa gading. Keadaan agak macet. Jadi mobilnya agak sedikit melambat. Sementara aku sudah mencapai bunderan kelapa gading. Akhirnya aku putuskan menunggu setelah bunderan yang menuju ke pulomas. Aku lihat mobilnya lewat. Segera aku mengikutinya. BCA Boulevard sudah lewat. Hmmm dimana ya dia berhenti. Akhirnya satu belokan setelah BCA dia berhenti. Ternyata temannya yang turun. Sementara dia melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian dia membelokkan mobilnya ke sebelah kiri. Disini toh rumahnya. Jalan agak sedikit sempit. aku masih bisa mengikutinya di belakang. Ternyata dia berhenti didepan Swalayan AlfaMart. Hmmm mau belanja dulu barangkali. Aku lewati saja mobilnya. Lebih baik aku menunggu di seberang jalan saja. Kebetulan banyak mobil yang parkir disitu jadi aku dan temanku bisa agak sedikit terlindung. Aku menunggu di sana cukup lama. Kemana dia ya? Jangan-jangan.... Aku melirik ke arah seberang tepat di depan tempatku memarkir motor. Jantungku serasa mau copot. Aku melihat dia sedang makan di sana. Dengan serta merta aku menundukkan kepala takut ketahuan. Dia sedang makan bakso, kalau tidak salah namanya Bakso Solo Mas Leo. Aku perhatikan dia sedang makan sendirian. Dia makan dengan tenangnya. Aduh untung dia tidak melihat ke seberang jalan. Kalau sampai terjadi bisa gawat. Soalnya aku sudah melepas masker dan helm yang aku pakai. Bisa ketahuan kalau aku menguntitnya. Ahirnya aku putuskan untuk menunggunya di seberang Swalayan dimana mobilnya di parkir. Tak lama kemudian aku lihat dia berjalan menuju mobilnya. Tapi dia lewat begitu saja. Ternyata dia menuju ke swalayan dulu mungkin belanja. Beberapa saat kemudian dia sudah menuju ke mobilnya dan membuka bagasi belakang. Ada seorang cowok yang mengantarnya keluar. Oh ternyata karyawan swalayan. Dia membantu mengangkat galon air. Setelah selesai kemudian dia masuk ke dalam mobilnya. Duduk dibelakang kemudi dan mobilnyapun melaju. Aku dan temanku serta merta mengikutinya dari belakang. Aku lihat dia menuju ke arah jalan boulevard kelapa gading lagi. Wah ke jalan besar lagi nih. Berarti rumahnya bukan di daerah sini. Dia hanya mampir untuk makan dan belanja. Tapi aku salah duga. Sebelum masuk ke jalan besar ternyata dia belok kiri. Menyusuri komplek perumahan kelapa gading. Mungkin di sekitar sini rumahnya. Perempatan pertama sudah terlewat. Dia belok kiri di perempatan kedua. Mobilnya tidak terlalu cepat melaju karena sudah masuk daerah pemukiman. Aku memperhatikan dari jarak cukup jauh. Sekitar dua seratus meteran. Temanku sudah mematikan lampu motor agar tidak kelihatan. Aku lihat dia menepikan mobilnya didepan klinik. Kok masuk ke klinik? Apa ada yang sakit? Lama aku memperhatikannya. Dia menyalakan lampu dalam mobilnya. Terlihat dia sedang membereskan sesuatu. Mungkin kunci pengaman mobil. Aku lihat dia keluar dari hyundainya. Berjalan ke arah seberang. Dan kemudian masuk ke sebuah rumah yang pagarnya agak tinggi. Pagarnya terbuat dari baja putih. Oh ternyata itu rumahnya. Sesaat kemudian aku menjalankan motor dengan temanku melewati rumahnya. Agak sepi kelihatannya. Aku tidak melihat dia. Ada dua mobil lagi yang parkir dirumahnya. Satu didalam satu lagi diluar pagar rumahnya. Oh itu alasannya dia parkir di seberang rumahnya. Aku berhenti didepan warung rokok tak jauh dari rumahnya. Sambil melepas lelah aku dan temanku minum teh botol. Ah segar rasanya. Setelah perjalanan panjang mengikutinya akhirnya tujuanku tercapai juga untuk mengetahui rumahnya. Lega rasanya. Aku kemudian ngobrol dengan temanku mengenai penelusuran kami dari mulai kantor sampai di rumahnya. Sesekali kami tertawa mengingat peristiwa tadi. Aku menunggu sampai jam delapan tiba. Aku ingin lihat apakah dia keluar lagi. Tapi setelah ditunggu cukup lama dia tidak nampak keluar rumah lagi. Aku hanya melihat ada yang menuju mobilnya. Mungkin untuk mengambil belanjaan yang tadi. Tapi yang pasti itu bukan dia, mungkin pembantunya. Ya sudah aku putuskan untuk melewati rumahnya lagi dan langsung pulang. Aku lihat pintu rumahnya agak sedikit terbuka. Kalau tidak salah lihat warnanya biru muda. Tapi aku agak sangsi dengan penglihatannku soalnya agak gelap. Aku tidak bisa melihat nomor rumahnya. Hanya telihat ada lambang RCTI didepan tembok pagar rumahnya. Akhirnya aku meninggalkan rumahnya menuju kembali ke arah jalan boulevard kelapa gading. Aku ingin tahu arah masuknya ke rumah dia. Sampai di depan jalan ternyata aku mengenal daerah ini. Aku sudah pernah makan dengan temanku di daerah sini. Dan ciri yang paling aku ingat adalah di belokan ke rumahnya ada tempat karaoke. Hmmm ini petunjuknya kalau lain kali aku ke rumah dia. Selesai sudah pencarianku hari ini. Dan hasilnya sangat memuaskan. Aku sudah mengetahui rumahnya. Langkah selanjutnya akan aku pikirkan nanti. Aku cape, ingin segera pulang ke tempat kost. Ingin makan, mandi dan tidur. ***

0 comments: